Tuesday, March 14, 2017

THIWUL AYU MBOK SUM (Tugas Enterpreneurship BKI)




Oleh: Mariatul Qibtiyah H dan Nisma Lutfi Lalila

Thiwul Ayu Mbok Sum terletak di Jalan Mangunan KM.4.5, RT.15, Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55783, Indonesia. Daerah ini merupakan daerah pedesaan yang masih asri dengan banyaknya pohon-pohon yang masih hijau dan udara yang sangat sejuk untuk dihirup. Penduduk daerah sekitar kebanyak berprofesi sebagai penghasil kerajinan tangan atau seni kriya yang kemudian di jual ke beberapa daerah di Indonesia, di Kedai Mbok Sum juga terdapat kerajinan-kerajinan yang dititipkan oleh masyarakat sekitar untuk di jual, barang kali ada pengunjung yang tertarik untuk membeli saat mereka menikmati thiwul. Diantara kerajinan-kerajinan tersebut ada barang-barang yang terbuat dari bambu dan kayu seperti tempat tissue, nampan untuk menghantarkan minuman, gantungan-guntungan kunci dan lain-lainnya. Daerah Kedai Thiwul Ayu ini terkenal dengan wisata alamnya yang sangat indah yaitu Kebun Buah Mangunan, Hutan Pinus Mangunan, Puncak Becici, Makam Raja-raja Imogiri dan lain-lain.  Jalur menuju Kedai Thiwul Ayu ini juga merupakan jalur utama menuju tempat-tempat wisata tersebut. Maka konsumennya sudah banyak, bukan hanya dari warga desa itu saja melainkan dari berbagai daerah di Indonesia yang sedang berwisata ke daerah Mangunan, Dlingo. Terlebih jika sedang dalam liburan, konsumennya bisa mencapai angka dua ribu orang dalam satu hari.
Program usaha ini bisa dikatakan sangat menarik, karena ketika orang-orang berfikir tentang membuat makanan yang aneh-aneh untuk dijual agar banyak anak muda yang tertarik, namun Mbok Sum tetap ingin memperkenalkan makanan tradisional yang bisa dinikmati oleh semua kalangan baik itu orang dewasa, remaja dan juga anak-anak dengan mempertahankan dan mengenalkan makan tradisional tersebut. Selain itu, beberapa tahun kemudian dibantu oleh anak dan menantunya pada tahun 2014, Thiwul Ayu Mbok Sum memberikan inovasi-inovasi baru pada thiwulnya, yaitu dengan menamambahkan beberapa toping seperti strawberry, keju, coklat, dan yang jelas rasa original yang tak kalah enaknya walaupun hanya dengan menggunakan gula jawa. Usaha ini juga diikutsertakan dalam berbagai lomba tingkat daerah terlebih tingkat nasional, hingga akhirnya kedai thiwul ayu ini dikenal hingga seluruh Indonesia.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.      Sejarah Perusahaan (bagaimana awal mula muncul ide usaha?)
Usaha Thiwul Ayu Mbok Sum ini sudah berdiri sejak tahun 1997 oleh Ibu Suminem, awal mula muncul ide untuk berjualan makanan tradisional ini hanya berpikir dari hal yang sederhana, “Ingin menjual makanan tradisional karena tinggal di daerah pedesaan.” Tak disangka-sangka dari pemikiran sedehana ternyata thiwul ini banyak diminati oleh banyak orang dan laku keras dari tahun 1997 sampai tahun modern ini yaitu tahun 2016. Awalnya kedai ini hanya menawarkan menu thiwul ayu saja, namun mulai dari bulan Ramadhan kemarin mencoba menu baru yaitu Ayam Kampung goreng dan mendapat hasil positif dari pengunjung karena ramai mengingat waktu itu merupakan musim libur lebaran. Kedai Thiwul Ayu ini juga melayani catering dengan berbagai menu pilihan.
Thiwul ayu ini dipatok dengan harga berkisar Rp 6000 untuk kemasan kecil dan Rp 15000 untuk kemasan besar menggunakan cething yaitu tempat makanan dari bambu khas dari daerah Dlingo.
2.      Perencanaan Usaha (bagaimana pembuatan business plan?)
Rencana-rencana Ibu Suminem dalam mengembangkan usaha ini adalah ingin membuka cabang dan juga membentuk pembagian kerja yang jelas namun hal itu masih dalam proses rancangan dengan dibantu oleh anak dan menantunya.
3.      Model Marketing (bagaimana memasarkan, awal mula, sampai sekarang?)
Awal mula memasarkan pada saat pertama kali merintis hanya di rumah saja dengan pengunjung yang datang. “Ya di rumah yang sekarang ini, namun dulu rumahnya belum seperti ini” Ujar Mbok Sum pemilik usaha Thiwul ini. Namun kemudian semakin berkembang, mulai adanya yang memasarkan secara keliling. Awalnya hanya keliling pun di daerah desa hingga akhirnya keliling ke daerah kota ke daerah Condongcatur, Jalan Kaliurang dan sekitarnya. Dan sekarang ini para pelanggan dapat menikmati thiwul di kedai yang sekarang lebih besar, tapi di samping itu tetap ada yang menjualnya secara keliling dan juga bisa delivery.
4.      Tenaga Kerja (bagaimana pengelola kegiatan, pembagian kerja, posisi staff: karyawan, intrapreneur, entrepreneur, social entrepreneur)
Di Usaha ini belum adanya pembagian pengelola kegiatan, masih dalam perancanaan. Untuk sementara dari dulu sampai sekarang sistim kerjanya yaitu bekerja bersama-sama. Jumlah karyawan  tetapnya ada 5 orang. Bila orderan sedang banyak seperti pada hari libur hari raya atau hari libur sekolah, biasanya Ibu Suminem memperkerjakan orang-orang disekitar rumahnya sebagai pegawai tambahan.
Ibu Suminem masih terjun langsung di dapur bersama karyawan-karyawannya. Beliau tidak lepas tangan dalam pembuatan thiwul ayu ini. Beliau termasuk enterpreneur karena tidak bekerja pada orang lain. Beliau memiliki usaha sendiri dan mampu mengembangkannya bersama dengan anak-anaknya.


BIOGRAFI OWNER

1.      Data pribadi secara umum (yang diperkenan)
Pemilik dari Kedai Thiwul Ayu Mbok Sum ini adalah Ibu Suminem. Beliau adalah generasi pertama perintis usaha ini. Beliau memiliki 3 orang anak. Baru beberapa tahun belakangan ini usahanya tersebut dikembangkan oleh anak ketiganya dan menantunya yaitu Mbak Triati dan Mas Darmono. Mulai dari penambahan variasi rasa dan topping thiwul dan mengikutsertakan ke lomba-lomba daerah sampai tingkat nasional.
2.      Motivasi usaha (mengapa memilih usaha tersebut?)
Ingin melestarikan makanan tradisional yaitu thiwul ayu. Ibu Suminem tidak mendapatkan bakat berwirausaha dari orangtuanya, namun beliau berinisiasi sendiri untuk berwirausaha jajanan thiwul ayu ini agar makanan tradisional ini tetap lestari dan tidak dilupakan karena merupakan ciri khas makanan daerah dataran tinggi seperti di Dlingo ini. Disamping itu juga jajanan thiwul ayu ini bisa dijadikan camilan serta oleh-oleh bagi para pengunjung yang berwisata ke daerah wisata Mangunan, Dlingo ini.
3.      Prestasi yang pernah diraih (dalam usaha tersebut)
Diantara prestasi yang pernah diraih oleh Kedai Thiwul Ayu Mbok Sum ini adalah Juara I Pelopor Muda di Bidang Pangan tingkat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta lalu melaju ke tingkat nasional dan meraih Juara I Pelopor Muda di Bidang Pangan tingkat Nasional pada tahun 2014. Kedai Thiwul ini juga pernah dikunjungi oleh Farah Quinn pada tahun 2011 dan juga KPH Wiranegara yaitu Pengageng Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Serta pernah dikunjungi oleh acara tv Laptop Si Unyil pada tahun 2013 untuk syuting tentang Thiwul Ayu ini untuk beberapa hari dan disiarkan di TV Nasional pada 20 Januari 2014. Tv issa pun juga pernah meliput tentang Kedai Thiwul Ayu ini yaitu ADI TV.
4.      Menyikapi Keberhasilan Usaha (secara psikologis, pengusaha itu menyenangkan, kapan, di mana, dan bagaimana menyikapinya?)
Ibu Suminem ingin menjadi lebih baik lagi dalam mengembangkan usahanya. Dengan keberhasilan yang telah dicapai sekarang ini, beliau berkeingina  untuk membuka cabang namun niat tersebut diurungkan karena adanya pedagang keliling. Beliau menghargai para pedagang keliling yang mengambil barang ditempatnya.
5.      Menyikapi Kendala Usaha (kendala-kendala usaha, tetapi usahakan lebih ke bagaimana motivasi untuk menyikapinya!

          Selama usaha ini berdiri, belum ada kendala yang terlalu berat. Bila ada pun hanya hal kecil yang masih bisa dihadapi dan ditanggung. Diantara kendala-kendala yang sering dialami dalam usaha ini adalah sering kesulitan mendapatkan tepung singkong (gaplek) pada saat musim hujan serta naiknya harga kelapa dari pemasok. Hal itu terjadi hanya sementara dan tidak terjadi tiap tahun. Paling parah terjadi pada tahun 2013, sampai-sampai terpikir untuk tidak memproduksi thiwul untuk sementara. Untuk menyikapi hal tersebut, Ibu Suminem menyikapinya dengan cara mengurangi permintaan kelapa dari pemasok issal biasanya meminta 70 butir menjadi 40 butir saja namun tidak mengurangi porsi kelapa dalam pembuatan thiwul ayunya. Dalam hal tepung, beliau menyikapinya dengan cara bijak dalam menggunakan tepung singkongnya.



KESIMPULAN

           Usaha Thiwul Ayu Mbok Sum ini didirikan sejak tahun 1997 oleh Ibu Suminem sang pemilik usaha ini. Berawal dari ide yang sangat sederhana yaitu ingin menjual sesuatu yang dapat dimakan dan sekarang telah menjadi usaha yang sangat sukses dan terkenal. Berada di daerah wisata Mangunan, Dlingo, usaha ini semakin strategis karena merupakan jalur utama menuju daerah wisata yang ada di Mangunan. Walaupun pembagian staffnya yang belum tertata, namun sistem kerjanya berjalan dengan baik. Beliau juga memperkerjakan masyarakat sekitar rumahnya untuk memasarkan dagangannya dengan berkeliling ke penjuru daerah Yogyakarta dengan niat membantu masyarakat sekitar agar mereka mempunyai penghasilan. Di kedai ini, juga terdapat kerajinan-kerajinan tangan dari bambu dan kayu hasil titipan oleh para pengrajin daerah Mangunan, Dlingo.
             Tidak terlalu banyak kendala yang berarti yang dialami oleh Ibu Suminem dalam menjalankan usaha ini, hanya saja kadang-kadang kesulitan dalam mencari bahan baku pada saat-saat tertentu. Beliau juga berkeinginan untuk membuka cabang namun beliau menghargai para pedagang keliling yang bekerja pada beliau dan menunda keinginan tersebut.
            Usaha ini tidak hanya dijalankan oleh Ibu Suminem sendiri, namun juga dikembangkan oleh anak ketiganya dan menantunya. Seiring berjalannya waktu, usaha ini semakin dikenal oleh masyarakat penjuru Indonesia karena ada kunjungan dari acara-acara televisi seperti Laptop si Unyil dari Trans7, kunjungan oleh host kuliner terkenal sekaligus chef Farah Quinn, KPH Wiranegara, juga oleh tv-tv lokal seperti ADI TV.
             Dengan pemikiran sederhana, kita dapat menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Suminem. Asal kita gigih dan bekerja keras pasti usaha akan menjadi besar dan sukses.

0 comments:

Post a Comment